Jangkauan info – AI Deteksi Kanker Prostat, dalam perkembangan terbaru di dunia medis. Sebuah perusahaan perawatan kesehatan berbasis kecerdasan buatan (AI), Avenda Health. Mengklaim bahwa perangkat lunak mereka memiliki kemampuan deteksi kanker prostat yang lebih akurat dibandingkan dengan dokter manusia. Avenda Health, yang dikenal karena inovasi dalam bidang AI untuk kesehatan, baru-baru ini merilis hasil penelitian yang menunjukkan keunggulan perangkat lunak mereka, Unfold, dalam mendeteksi kanker prostat.
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan bulan lalu, Avenda Health melibatkan sepuluh dokter untuk menilai 50 kasus kanker prostat masing-masing. Hasilnya menunjukkan bahwa perangkat lunak AI Unfold memiliki tingkat akurasi deteksi kanker sebesar 84,7%. Sebaliknya, dokter yang mencoba mendeteksi kanker secara manual hanya mencapai akurasi antara 67,2% hingga 75,9%. Temuan ini tidak hanya menunjukkan keakuratan yang lebih tinggi. Tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan hasil diagnosis kanker prostat di masa depan.
“Baca juga: Windows Crash Memberikan Dampak Global”
Penelitian ini dilakukan dalam kemitraan dengan UCLA Health dan dipublikasikan di Journal of Urology. Studi ini menyoroti bagaimana penggunaan AI dalam pembentukan kontur kanker dapat menghasilkan prediksi ukuran kanker yang jauh lebih akurat dan konsisten. Dengan bantuan AI, prediksi ukuran kanker menjadi 45 kali lebih akurat dibandingkan dengan metode tradisional.
“Kami melihat penggunaan bantuan AI membuat dokter lebih akurat dan lebih konsisten dalam diagnosis mereka. Ini berarti dokter cenderung lebih setuju dalam penilaian ketika menggunakan bantuan AI,” kata Shyam Natarajan, asisten profesor urologi, bedah, dan bioteknologi di UCLA serta penulis senior studi tersebut. Peningkatan akurasi ini tidak hanya membantu dalam diagnosis tetapi juga berpotensi mempengaruhi pilihan pengobatan yang lebih tepat bagi pasien.
“Simak juga: Xiaomi 14T dan 14T Pro, Penantian Ponsel Flagship Terjangkau”
Dalam dunia medis, MRI sering digunakan untuk memahami ukuran tumor. Namun, beberapa tumor mungkin tidak terlihat melalui MRI, sebuah masalah yang bisa menjadi tantangan dalam diagnosis. Dr. Wayne Brisbane, asisten profesor urologi di David Geffen School of Medicine di UCLA. Menjelaskan bahwa teknologi AI dapat membantu ketika MRI gagal mendeteksi tumor.
“Secara keseluruhan, penggunaan AI dalam pengobatan kanker dapat menghasilkan perawatan yang lebih efektif dan personal bagi pasien. Ini memungkinkan perawatan yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien dan lebih berhasil dalam melawan penyakit,” ujar Dr. Brisbane. Teknologi AI tidak hanya memperbaiki akurasi diagnosis tetapi juga membuka jalan untuk perawatan yang lebih individual dan efektif.
Keunggulan AI dalam deteksi kanker prostat bukan hanya tentang akurasi yang lebih tinggi tetapi juga mengenai kemampuan AI untuk melampaui keterbatasan manusia. CEO Avenda Health, Dr. Shyam Natarajan. Menyatakan bahwa validasi teknologi ini melalui penelitian dan pengakuan oleh American Medical Association (AMA) adalah langkah besar menuju integrasi AI dalam praktik medis sehari-hari.
Di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 1 dari 8 pria akan didiagnosis dengan kanker prostat selama hidup mereka, dan 1 dari 44 pria akan meninggal akibat penyakit ini, menurut American Cancer Society. Tahun ini, diperkirakan akan ada 299.010 kasus baru kanker prostat di AS. Dengan 35.250 orang yang diperkirakan akan meninggal akibat penyakit ini. Dengan teknologi AI yang terus berkembang, harapan untuk diagnosis dan perawatan yang lebih baik semakin nyata, memberikan optimisme baru dalam perjuangan melawan kanker prostat.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita menangani penyakit seperti kanker prostat. Dengan kemampuan AI untuk meningkatkan akurasi diagnosis dan menawarkan perawatan yang lebih personal. Masa depan perawatan kesehatan tampaknya lebih cerah dan penuh harapan. Inovasi seperti yang diperkenalkan oleh Avenda Health dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi dampak penyakit ini secara signifikan.