Jangkauan Info – Setelah melewati tantangan pandemi Covid-19, industri perfilman Indonesia kembali menggeliat dengan prospek yang semakin cerah. Berdasarkan proyeksi, penonton bioskop Tanah Air diprediksi akan semakin bertambah pada tahun 2024. Namun, untuk meraih kesuksesan maksimal, sejumlah tantangan masih perlu diatasi.
Menurut Hikmat Darmawan, seorang pengamat dan peneliti film, pemulihan industri film Indonesia pasca pandemi telah berjalan cukup baik. Hal ini didukung oleh kehadiran film-film berkualitas seperti Pengabdi Setan 2: Communion dan KKN di Desa Penari, serta kembalinya minat penonton untuk menonton di bioskop.[1]
“Dari tahun ke tahun, saya selalu mengasumsikan potensi pasar kita sebesar 80 juta penonton. Namun, kita belum mencapainya,” ujarnya.
Pada tahun ini, diproyeksikan bahwa industri film Indonesia akan menarik antara 50 hingga 60 juta penonton. Namun, masih terdapat kendala terkait kapasitas bioskop yang belum memadai untuk menampung minat penonton yang meningkat.
Meskipun demikian, nilai positif dari keberhasilan mencapai 55 juta penonton pada tahun 2023 memberikan sentimen positif bagi investor di pasar modal, yang berpotensi meningkatkan nilai subsektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurut Dessy Ruhati, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, variasi genre film yang populer pada tahun sebelumnya diperkirakan akan terus berkembang pada tahun 2024. Selain horor, melodrama, dan komedi, genre aksi juga diprediksi akan semakin diminati.
Dengan proyeksi penonton mencapai 60 juta pada tahun 2024, industri film Indonesia diharapkan dapat mencapai omzet yang signifikan. Namun, tantangan terkait distribusi film, regulasi yang belum jelas, dan pungutan liar masih menjadi hambatan yang perlu diatasi.
Meskipun demikian, dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, industri film Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang dan meraih kesuksesan di pasar domestik maupun internasional.
“Baca: Perencanaan Pembangunan PLTN Pertama Di Indonesia”
Hikmat juga menyoroti potensi ekspansi pasar film Indonesia ke regional.[2] Pasar di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, dan Vietnam, hingga ke negara-negara jauh seperti Turki dan Azerbaijan, menunjukkan minat terhadap film-film Indonesia.
Namun, di balik potensi pertumbuhan industri film yang menggembirakan, masih ada sejumlah masalah mendasar yang perlu diatasi. Salah satunya adalah ketidakmerataan persebaran bioskop di Indonesia. Ini menjadi hambatan bagi film-film untuk mencapai audiens di seluruh negeri.
Selain itu, pendistribusian film Indonesia ke luar negeri juga masih terhambat oleh regulasi yang belum jelas dan sulitnya mendapatkan izin lokasi syuting.[1] Tantangan lainnya adalah adanya pungutan liar yang membebani para pembuat film.
Dwi Heriyanto, Direktur Utama PT Produksi Film Negara (Persero), menekankan perlunya dukungan lebih lanjut dari pemerintah untuk industri film Indonesia. Bantuan subsidi dan insentif produksi film dapat membantu mengatasi berbagai kendala yang dihadapi.
Regulasi yang lebih jelas dan sistem distribusi yang efisien juga sangat diperlukan. Hal ini akan membuka peluang lebih besar bagi para pembuat film untuk mengeksplorasi pasar domestik maupun internasional dengan lebih leluasa.
Meskipun demikian, dengan potensi yang besar dan dukungan yang tepat, industri film Indonesia memiliki peluang yang cerah untuk terus berkembang dan meraih kesuksesan di kancah global.
Meskipun masih ada sejumlah tantangan yang harus diatasi, industri perfilman Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang.[3] Dengan peningkatan kualitas produksi dan keragaman genre, industri film Tanah Air mampu menarik minat penonton dari berbagai lapisan masyarakat.
Perkembangan teknologi juga memberikan peluang baru bagi industri film Indonesia. Dukungan infrastruktur dan regulasi yang memadai akan mempercepat ekspansi pasar film baik di dalam maupun di luar negeri.
Peningkatan kerja sama antara pemerintah, produsen film, dan pihak terkait lainnya akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan yang ada. Dengan sinergi yang kuat, industri film Indonesia dapat meraih prestasi lebih gemilang dan mengukir sejarah baru dalam perfilman global.
[1] https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2024/02/06/triliunan-rupiah-prediksi-perputaran-ekonomi-industri-perfilman-indonesia-pascapandemi
[2] https://www.antaranews.com/berita/3981483/potensi-besar-menanti-industri-film-indonesia
[3] https://ekonomi.republika.co.id/berita/s8llqj457/industri-film-indonesia-diprediksi-sedot-60-juta-penonton-pada-2024