jangkauaninfo.com – Hernia inguinal terjadi ketika organ dalam perut, biasanya usus, menonjol melalui celah atau lubang yang belum menutup sempurna di area selangkangan. Kondisi ini umum dialami anak-anak, terutama bayi laki-laki, dan sering terlihat sebagai benjolan kecil di sekitar selangkangan atau lipatan paha yang bisa hilang timbul, terutama saat bayi menangis, batuk, atau mengejan.
Pada bayi laki-laki, hernia inguinal berkaitan dengan perkembangan saluran prosesus vaginalis. Saluran ini terbentuk selama masa janin sebagai jalur bagi testis yang turun dari perut menuju skrotum. Secara normal, saluran tersebut akan menutup sepenuhnya sebelum bayi dilahirkan. Namun, jika saluran tidak menutup dengan sempurna, celah tersebut dapat menjadi jalur bagi organ dalam perut, seperti usus, untuk menonjol keluar dan menyebabkan hernia inguinal.
”Baca Juga : Model HP Baru Tinggalkan Layar LCD, Begini Penjelasannya“
Hernia inguinal sering kali tidak menimbulkan rasa sakit pada awalnya, tetapi dapat membahayakan jika tidak ditangani. Jika organ yang keluar terjepit dan aliran darah terhenti (hernia strangulata), kondisi ini menjadi darurat medis yang membutuhkan tindakan segera. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala hernia inguinal sejak dini, seperti benjolan yang membesar ketika bayi menangis atau terlihat lebih jelas saat beraktivitas.
Penanganan hernia inguinal umumnya memerlukan operasi untuk menutup celah tersebut dan mencegah komplikasi serius di masa depan. Operasi ini biasanya aman dan efektif, terutama jika dilakukan sedini mungkin. Orang tua yang mendapati tanda-tanda hernia pada anak sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rencana penanganan yang tepat.
Dokter Spesialis Bedah Anak di Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr. Kozzy, Sp.BA, menjelaskan bahwa pada anak umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan sejak lahir. Hernia ini terjadi ketika saluran yang menghubungkan rongga perut dengan area selangkangan tidak menutup sepenuhnya sebelum kelahiran. Akibatnya, organ dalam perut, seperti usus, dapat menonjol keluar melalui celah tersebut.
Dr. Kozzy menambahkan bahwa lebih sering terjadi pada bayi baru lahir dan balita, khususnya yang berusia 0 hingga 1 tahun. Kondisi ini memiliki risiko lebih tinggi pada bayi prematur dan bayi laki-laki. Hal ini disebabkan oleh ketidaksempurnaan proses penutupan saluran prosesus vaginalis yang seharusnya menutup sebelum kelahiran.
”Baca Juga : CEO Baru Starbucks Dihadapkan Ancaman Mogok Ribuan Barista“