Jangkauan info – Memanggang daging seringkali menjadi pilihan yang populer bagi banyak orang. Aroma dan rasa yang dihasilkan dari proses pemanggangan dapat membuat hidangan terasa lezat dan menggugah selera. Namun, belakangan ini, ada kekhawatiran tentang dampak kesehatan dari metode memasak ini. Artikel ini akan membahas apakah memanggang daging benar-benar dapat meningkatkan risiko kanker, serta menjelaskan secara mendalam tentang bahan kimia berbahaya yang terbentuk selama proses pemanggangan.
Memanggang Daging: Antara Kelezatan dan Risiko Kesehatan
Makanan panggang sering menjadi sajian favorit dalam berbagai acara, mulai dari barbekyu di halaman belakang hingga makan malam spesial. Meskipun rasanya yang nikmat, ada kekhawatiran terkait potensi risiko kesehatan yang dapat timbul dari cara memasak ini. Menurut informasi dari Health, memanggang daging pada suhu tinggi atau di atas api terbuka dapat menyebabkan pembentukan dua bahan kimia yang dikaitkan dengan kanker: Amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).
“Baca juga: Sarapan Pagi Apakah Memang Perlu?”
Apa Itu HCA dan PAH?
HCA dan PAH adalah senyawa kimia yang dapat terbentuk ketika daging, seperti ayam, ikan, atau daging sapi, dimasak pada suhu tinggi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua bahan kimia ini:
- Amina Heterosiklik (HCA): HCA terbentuk melalui reaksi kimia di dalam daging saat dimasak pada suhu tinggi. Proses ini sering terjadi saat daging dipanggang atau dipanggang dengan suhu yang sangat tinggi. Semakin lama waktu memasak dan semakin tinggi suhunya, semakin tinggi pula konsentrasi HCA yang terbentuk. Misalnya, steak panggang atau ayam panggang sering kali memiliki kadar HCA yang tinggi.
- Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (PAH): PAH terbentuk secara berbeda dari HCA. Senyawa ini terbentuk ketika lemak dan sari daging jatuh ke api terbuka, menyebabkan pembentukan asap. Asap ini kemudian meninggalkan PAH di permukaan daging. PAH juga ditemukan dalam asap rokok dan asap knalpot mobil, sehingga menunjukkan adanya hubungan antara asap dan pembentukan bahan kimia ini.
Risiko Kesehatan Terkait HCA dan PAH
Darin Detwiler, PhD, seorang penulis, konsultan, dan profesor kebijakan pangan di Northeastern University College of Professional Studies, menjelaskan bahwa saat dikonsumsi, HCA dan PAH dapat dimetabolisme oleh tubuh menjadi senyawa yang dapat merusak DNA. Kerusakan DNA ini berpotensi menyebabkan kanker. Menurut Detwiler, kadar HCA dan PAH tertinggi ditemukan dalam daging panggang, namun makanan lain seperti sayuran panggang, roti, dan bahkan marshmallow panggang juga dapat membentuk PAH saat hangus dan terkena asap.
“Namun, risikonya secara umum lebih rendah dibandingkan dengan daging, tetapi tetap ada,” tambah Detwiler.
Faktor Risiko Individu Terhadap Dampak Kesehatan
Walaupun HCA dan PAH memiliki potensi risiko, tidak semua orang akan mengalami dampak kesehatan yang sama. Beberapa faktor dapat mempengaruhi bagaimana tubuh memproses dan merespons bahan kimia ini:
- Genetika: Genetika memainkan peran penting dalam bagaimana tubuh memproses dan mendetoksifikasi HCA dan PAH. Beberapa individu mungkin memiliki variasi genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap efek berbahaya dari bahan kimia ini. Variasi genetik ini dapat memengaruhi seberapa efektif tubuh dalam mengurai dan mengeluarkan bahan kimia berbahaya.
- Kondisi Kesehatan yang Ada: Orang dengan kondisi kesehatan yang sudah ada, seperti penderita kanker atau diabetes, mungkin lebih rentan terhadap potensi risiko kesehatan yang terkait dengan HCA dan PAH. Sistem kekebalan tubuh yang terganggu atau kondisi kesehatan yang lemah dapat meningkatkan kerentanan terhadap efek negatif bahan kimia ini.
- Faktor Usia dan Gaya Hidup: Usia juga dapat menjadi faktor risiko. Orang lanjut usia sering kali memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah dan mungkin lebih rentan terhadap efek kesehatan dari HCA dan PAH. Selain itu, kebiasaan makan dan gaya hidup secara keseluruhan dapat mempengaruhi risiko kesehatan. Mereka yang sering mengonsumsi makanan panggang dan memiliki pola makan yang kurang sehat mungkin lebih berisiko terkena dampak negatif.
“Simak juga: Rigor Mortis, Fenomena Mengejutkan di Daging Kurban”
Upaya Pencegahan dan Alternatif Memasak
Untuk mengurangi risiko kesehatan terkait pemanggangan daging, beberapa langkah dapat diambil:
- Kurangi Suhu Memasak: Memanggang daging pada suhu lebih rendah dan menghindari pemanggangan langsung di atas api terbuka dapat membantu mengurangi pembentukan HCA dan PAH.
- Gunakan Marinade: Menggunakan marinade sebelum memanggang daging dapat membantu mengurangi kadar HCA. Marinade yang mengandung bahan seperti cuka, lemon, atau rempah-rempah dapat mengurangi pembentukan bahan kimia berbahaya.
- Pilih Metode Memasak Alternatif: Metode memasak lain seperti merebus, mengukus, atau memanggang. Dengan suhu rendah dapat menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan dengan pemanggangan suhu tinggi.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko dan langkah-langkah pencegahan, Anda dapat membuat pilihan memasak yang lebih bijak dan menjaga kesehatan Anda serta keluarga.