Microsoft Ubah Blue Screen Jadi Hitam Tampilan Lebih Minimalis
jangkauaninfo.com – Microsoft mengumumkan perubahan besar pada Blue Screen of Death (BSoD). Warna layar error yang selama ini ikonik berwarna biru, kini diganti menjadi hitam. Perubahan ini hadir pada update Windows 11 versi 24H2 yang akan dirilis musim panas 2025. Microsoft mengedepankan desain yang lebih sederhana dan modern agar sesuai dengan estetika Windows 11.
“Baca Juga: Xiaomi Smart Band 10 dengan Layar Lebih Besar dan Fitur Baru”
Pada versi terbaru, layar BSoD menampilkan pesan singkat bahwa komputer mengalami masalah dan perlu restart. QR code yang biasa muncul di layar biru dihilangkan. Hanya ada stop code kecil dan penjelasan singkat tentang error yang terjadi untuk membantu troubleshooting. Durasi kemunculan layar error juga dibuat lebih singkat. Dengan tampilan yang lebih ringkas ini, Microsoft ingin mengurangi kebingungan pengguna yang mungkin merasa cemas saat menghadapi layar error. Pengguna cukup melihat informasi penting tanpa distraksi berlebihan. Selain itu, proses restart kini berjalan lebih cepat, sehingga waktu downtime komputer dapat diminimalkan. Hal ini diharapkan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan saat terjadi masalah sistem.
Microsoft ingin menyelaraskan tampilan BSoD dengan desain minimalis Windows 11. Warna hitam memberikan kesan lebih modern dan tidak terlalu menakutkan bagi pengguna. Perubahan ini juga mengurangi beban visual dan mempercepat proses pemulihan sistem, sehingga pengalaman pengguna menjadi lebih baik saat menghadapi error. Selain itu, desain baru ini memudahkan pengguna pemula untuk memahami masalah dengan cepat tanpa merasa panik. Pendekatan ini mencerminkan fokus Microsoft pada user experience yang lebih ramah dan efisien di era modern.
Layar biru sudah melekat sebagai ikon Windows selama puluhan tahun. Meski perubahan ini fungsional dan estetis, banyak pengguna yang merasa kehilangan unsur nostalgia. Namun, sebagian besar menyambut baik desain baru yang lebih simpel dan informatif. Microsoft berharap perubahan ini memudahkan troubleshooting tanpa membuat pengguna cemas berlebihan. Perubahan ini juga mencerminkan evolusi teknologi dan kebutuhan pengguna yang semakin mengutamakan kemudahan serta kecepatan dalam mengatasi masalah sistem.
“Baca Juga: Nike Kurangi Produksi di China untuk Antisipasi Tarif Impor AS”