jangkauaninfo.com – Kerusuhan pecah di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Minggu (8/6) malam waktu setempat. Insiden ini dipicu penangkapan sejumlah terduga imigran ilegal dan anggota geng oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE). Penangkapan tersebut memicu aksi protes besar dari warga yang menilai penindakan itu berlebihan dan diskriminatif.
Demonstran berkumpul di beberapa titik kota, termasuk di Jalan Arcadia. Mereka menuntut keadilan dan menolak tindakan keras aparat terhadap imigran. Namun, aksi unjuk rasa ini dengan cepat berubah menjadi bentrokan.
“Baca Juga: Rian D’MASIV sedih di Tengah Gugatan Pencipta Lagu”
Demonstran dan Polisi Terlibat Aksi Saling Serang
Bentrokan bermula ketika massa mulai menyalakan kembang api dan melemparkannya ke arah polisi. Para petugas, yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara, membalas dengan tembakan peluru karet dan gas air mata. Polisi menyatakan bahwa penggunaan “amunisi yang tidak terlalu mematikan” telah diizinkan untuk mengendalikan situasi.
“Amunisi ini bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan,” tulis pernyataan resmi dari Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD). Video yang diperoleh CNN memperlihatkan demonstran dan polisi saling melempar alat pembakar dan kembang api.
Mobil Dibakar, Ketegangan Meningkat
Dalam aksi yang semakin panas, sejumlah demonstran membakar mobil di jalanan. Api dengan cepat menyebar dan menciptakan kepanikan. Beberapa kendaraan yang terparkir di sekitar lokasi juga rusak akibat lemparan batu dan benda tumpul lainnya.
Petugas pemadam kebakaran kesulitan menjangkau titik-titik api karena akses jalan ditutup massa. Polisi memperingatkan bahwa tindakan membakar properti akan diproses hukum secara tegas. Sejumlah orang juga dilaporkan mengalami luka akibat bentrokan tersebut.
Polisi dan Garda Nasional Dikerahkan
Untuk mengendalikan situasi, Kepolisian Los Angeles mengerahkan tambahan pasukan dan kendaraan lapis baja. Garda Nasional juga dikerahkan untuk mendukung pengamanan dan meredam kerusuhan. Personel militer terlihat berjaga di beberapa titik strategis kota, termasuk pusat perbelanjaan, gedung pemerintahan, stasiun kereta, dan terminal bus utama. Polisi terus memperingatkan warga agar menghindari lokasi bentrokan demi keselamatan. Jalan-jalan utama ditutup sementara, arus lalu lintas dialihkan, dan jadwal transportasi umum mengalami gangguan signifikan di berbagai rute penting kota.
“Baca Juga: Gibran Marten Jelaskan Alasan Keluarga Harmonis dengan Gisel”
Presiden AS Pertimbangkan UU Pemberontakan
Menanggapi situasi yang memburuk, Presiden Amerika Serikat menyatakan tidak akan membiarkan pelaku kekerasan bebas dari hukuman. Ia menegaskan akan menjamin hukum dan ketertiban secara tegas, termasuk menindak tegas perusuh dan perusak fasilitas publik. “Kami tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja,” ujarnya kepada wartawan, dikutip dari AFP. Presiden juga mempertimbangkan untuk memberlakukan Undang-Undang Pemberontakan, yang memungkinkan penggunaan militer sebagai aparat kepolisian dalam situasi darurat nasional dan mengatasi ancaman terhadap stabilitas negara secara menyeluruh.