Jangkauan info – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), terutama yang dimiliki perempuan.[1] Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengambil langkah tegas untuk mengingatkan agar para pelaku UMKM menghindari pinjaman online (pinjol), rentenir, dan bank-bank yang tidak bermoral dalam memperoleh modal.
“Baca juga: Myanmar Menahan 11 Orang, Termasuk Eksekutif Jepang dalam Kasus Manipulasi Harga Beras“ [2]
Ketua Umum PPLIPI, Hj Indah Suryadharma Ali, menekankan pentingnya untuk menghindari pinjaman dengan bunga besar yang dapat membahayakan jika tidak bisa membayar tepat waktu.[1] “Say No to Pinjol. Juga jangan termakan bujuk rayu pinjol dan bank emok.” Tegas Indah dalam konferensi pers yang diselenggarakan PPLIPI di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta.
Indah menggarisbawahi bahwa terjerat dalam kasus rentenir tidak hanya merugikan pelaku usaha perempuan itu sendiri.[3] Tetapi juga berpotensi merugikan keluarga dan lingkungan sosialnya. Hal ini menjadi alasan kuat bagi PPLIPI untuk memberikan dukungan nyata kepada ratusan UMKM perempuan dengan memberikan bantuan modal sebesar Rp500 ribu per UMKM. Dengan fokus pada UMKM mikro seperti pedagang nasi uduk dan warung kecil.
“Bantuan ini diberikan untuk mendukung pengembangan usaha mereka, bukan untuk kebutuhan konsumtif,” jelas Indah. Selain modal, PPLIPI juga aktif memberikan pelatihan dalam pengemasan produk dan pemasaran digital. Sebagai bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing UMKM perempuan di pasar yang semakin kompetitif.
“Simak juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, HUT Bhayangkara ke-78“ [4]
Langkah-langkah ini mendapat apresiasi yang tinggi dari pemerintah, seperti yang disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI. Teten Masduki, yang mengakui kontribusi positif PPLIPI dalam pemberdayaan ekonomi perempuan. “Program unggulan PPLIPI dalam bentuk pemberian modal sebagai stimulan bagi UMKM.[5] Sejak berdirinya pada 17 April 2016, telah memberikan dampak signifikan bagi ribuan UMKM di Jabodetabek dan seluruh Indonesia,” ujar Indah.
Dengan lebih dari 65 juta unit UMKM di Indonesia, yang 64,5% di antaranya dikelola oleh perempuan, PPLIPI menunjukkan bahwa potensi perempuan dalam menggerakkan perekonomian negara tidak bisa diabaikan. Melalui inisiatif mereka, PPLIPI bukan hanya berupaya untuk memperbaiki akses modal. Tetapi juga membangun keberlanjutan dan daya saing perempuan di masa depan.
[1] https://m.tribunnews.com/bisnis/2024/07/01/pplipi-minta-pelaku-usaha-mikro-hindari-pinjol-dan-bank-emok-saat-butuh-modal
[2] https://bahasinfo.net/informasi/myanmar-menahan-11-orang-termasuk-eksekutif-jepang-dalam-kasus-manipulasi-harga-beras/
[3] https://m.jpnn.com/amp/news/pplipi-bantu-permodalan-400-umkm-perempuan-bunda-indah-jangan-sampai-terjerat-pinjol
[4] https://infolangsung.org/berita/kapolri-jenderal-listyo-sigit-prabowo-hut-bhayangkara-ke-78/
[5] https://mediaindonesia.com/amp/jelita/681538/bantuan-modal-dukung-perempuan-pelaku-umkm-kembangkan-usaha