Jangkauan info – Pemerintah Indonesia tengah menargetkan perluasan pasar non-tradisional untuk produk furnitur (mebel) Indonesia, yang dikenal memiliki nilai tambah tinggi dan berdampak positif pada perekonomian tanah air. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah berpartisipasi aktif dalam Pameran IndexPlus Delhi 2024, sebuah platform internasional terkemuka di India yang khusus mengangkat interior, arsitektur, dan desain. Pameran ini berlangsung pada 9-11 Agustus 2024 dan menjadi ajang penting untuk memperkenalkan produk mebel Indonesia ke pasar internasional.
Pameran IndexPlus Delhi 2024 membuahkan hasil yang signifikan, dengan nilai komitmen bisnis yang tercatat mencapai Rp 17 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa produk mebel Indonesia mendapat sambutan yang positif di pasar India, yang merupakan salah satu pasar non-tradisional dengan potensi besar.
”Baca juga: Kunjungan Presiden ke Pusat Pelatihan Sepak Bola di IKN“
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, menjelaskan, “Nilai komitmen bisnis yang berhasil dicatat dari kepesertaan Indonesia pada pameran tersebut adalah sebesar Rp 17 miliar.” Komitmen ini merupakan indikasi kuat dari daya tarik produk furnitur Indonesia di pasar global, khususnya di India.
Dalam upaya meningkatkan penguasaan pasar dan merespons tren industri furnitur yang terus berkembang, pemerintah Indonesia telah menyusun lima strategi utama:
”Simak juga: Warga Kelas Menengah RI Turun Kasta, Apa Dampaknya?“
Dalam mendukung industri furnitur, pemerintah juga menerbitkan kebijakan insentif perpajakan, termasuk tax allowance, serta menyederhanakan prosedur ekspor produk hilir dan impor bahan baku. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan usaha yang lebih kondusif dan mendorong peningkatan investasi.
Putu Juli Ardika menekankan, “Semua program tersebut merupakan wujud keberpihakan pemerintah agar industri dalam negeri dapat berdaulat, maju, dan berdaya saing.” Dukungan ini penting untuk memfasilitasi pertumbuhan industri furnitur Indonesia yang berkelanjutan.
Tahun 2024 menunjukkan indikasi positif bagi industri furnitur Indonesia. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) industri mebel pada semester pertama tahun 2024 tercatat sebesar 0,50%. Meskipun ada fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir, angka ini memberikan sinyal optimis setelah pertumbuhan industri furnitur yang lebih rendah pada tahun 2022 dan 2023.
Pada semester I 2024, produk furnitur, termasuk mebel dari logam dan plastik, memberikan kontribusi sebesar 1,1% terhadap PDB non-migas, dengan nilai kinerja ekspor mencapai USD 1,02 miliar. Data dari Expert Market Research menunjukkan bahwa pasar furnitur global pada tahun 2023 bernilai USD 629 miliar dan diproyeksikan tumbuh 5% pada tahun 2024. Ini membuka peluang besar bagi industri furnitur Indonesia untuk memperluas penetrasi pasar, khususnya ke India yang merupakan target utama ekspansi.
Dengan strategi yang matang dan dukungan kebijakan yang solid. Indonesia siap untuk meraih peluang besar di pasar furnitur global dan meningkatkan posisi sebagai pemain utama di industri ini.