Jangkauan info – Kekhawatiran masyarakat mengenai bahaya Bisphenol A (BPA) semakin meningkat, seiring dengan bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan dampak negatif senyawa kimia ini terhadap kesehatan. BPA, bahan kimia yang umum ditemukan dalam berbagai produk plastik seperti botol minum, wadah makanan, dan pelapis kaleng, ternyata tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga berpotensi memengaruhi kesehatan mental.
Ketika produk plastik yang mengandung BPA terpapar panas atau digunakan berulang kali, senyawa ini bisa larut ke dalam air atau makanan yang kita konsumsi. Hal ini memicu kekhawatiran mengenai efek jangka panjang dari paparan BPA terhadap kesehatan mental.
“Baca juga: Nasi Makanan Pokok, Kenali Dampak Buruk Nasi Berlebihan”
Berbagai riset menunjukkan bahwa paparan BPA dapat memengaruhi kesehatan mental dengan serius. Penelitian dari Yale University yang dipimpin oleh Csaba Leranth, M.D., mengungkapkan bahwa BPA dapat mengganggu fungsi neurotransmitter. Zat kimia yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati dan respons terhadap stres. Pengamatan mikroskop elektron menunjukkan bahwa BPA menghambat pembentukan koneksi sinaptik di hipokampus dan korteks prefrontal dua area otak yang penting untuk pengaturan suasana hati dan kognisi.
Lebih lanjut, jurnal yang ditulis oleh Shikha Chouhan di BioMed Central menunjukkan bahwa paparan BPA, bahkan dalam dosis rendah. Dapat menghambat perkembangan struktur dan fungsi otak pada anak-anak. Temuan ini diperkuat oleh riset dari Columbia University Mailman School of Public Health. Yang menyebutkan bahwa remaja laki-laki yang terpapar BPA selama dalam kandungan cenderung lebih rentan mengalami gangguan kecemasan dan depresi.
“Simak juga: Dampak BPA pada Kesehatan Reproduksi dan Anak”
Untuk menjaga kesehatan mental dan emosional, mengurangi paparan terhadap BPA dan senyawa kimia berbahaya lainnya sangat penting. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengambil langkah-langkah untuk menangani masalah ini. Berdasarkan kajian risiko BPA pada air minum dalam kemasan (AMDK), BPOM mengeluarkan Peraturan Nomor 6 Tahun 2024. Peraturan ini mewajibkan pencantuman informasi tentang potensi bahaya BPA pada label kemasan polikarbonat.
Dengan adanya regulasi ini, diharapkan masyarakat lebih waspada terhadap potensi risiko yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik dari paparan BPA. Langkah-langkah pencegahan dan pengawasan yang ketat diharapkan dapat membantu mengurangi dampak negatif dari senyawa kimia ini pada kesehatan masyarakat.