Jangkauan info – Pendarahan obsetrik pascapersalinan (PPH) adalah salah satu penyebab utama kematian pada ibu setelah melahirkan. Setiap persalinan dapat memicu risiko pendarahan, dan oleh karena itu, setiap tenaga medis yang terlibat dalam persalinan harus siap menghadapi kemungkinan ini. Artikel ini akan membahas mengapa pendarahan pascapersalinan menjadi masalah besar, langkah-langkah preventif yang bisa diambil, serta peran penting bidan dan dukungan berbagai pihak dalam menanggulangi masalah ini.
Pendarahan pascapersalinan, atau postpartum hemorrhage (PPH), merupakan kondisi di mana ibu mengalami pendarahan berat setelah melahirkan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
Pendarahan yang signifikan dapat menyebabkan shock, penurunan tekanan darah, dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan efektif.
“Baca juga: Bisphenol A (BPA) Ternyata Bahaya Bagi Sistem Reproduksi”
Menurut dr. R. Detty Siti Nurdiati Z, MPH., Ph.D., Sp.OG (K), Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan, langkah-langkah preventif sangat penting dalam mencegah PPH. Berikut adalah beberapa tindakan yang bisa diambil:
Sebelum persalinan, penting untuk melakukan skrining faktor risiko yang dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya PPH. Skrining ini meliputi pemeriksaan kesehatan ibu, riwayat kehamilan, dan kondisi medis yang ada.
Selama persalinan, dokter dan bidan harus siap dengan langkah-langkah pencegahan, seperti administrasi obat-obatan yang dapat membantu rahim berkontraksi dengan baik, serta teknik manajemen aktif pada tahap ketiga persalinan untuk memastikan plasenta terlepas dengan baik.
Jika terjadi pendarahan, diagnosis cepat dan penanganan yang tepat sangat penting. Ini termasuk mengidentifikasi sumber pendarahan, memberikan transfusi darah jika diperlukan, dan melakukan tindakan medis lain yang diperlukan untuk mengendalikan pendarahan.
Bidan memegang peran yang sangat penting dalam sistem kesehatan, terutama dalam pencegahan dan penanganan PPH. Jamiliatus Sa’Diyah, seorang bidan dan influencer, menekankan bahwa bidan adalah garis depan dalam menghadapi berbagai kasus kebidanan, termasuk pendarahan pascapersalinan.
Penting bagi bidan untuk menerima pelatihan berkelanjutan yang dapat memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menangani pendarahan pascapersalinan. Ini termasuk pelatihan dalam teknik manajemen persalinan, pengenalan gejala awal pendarahan, dan penanganan kasus-kasus darurat.
Dukungan dalam bentuk akses ke teknologi kesehatan terbaru dan fasilitas yang memadai sangat penting untuk memastikan bidan dapat memberikan perawatan terbaik. Kolaborasi dengan ahli medis dan akses ke peralatan yang canggih juga dapat membantu dalam mencegah dan menangani PPH.
Untuk mengurangi angka kematian ibu akibat pendarahan pascapersalinan, berbagai pihak perlu berkolaborasi. Temuan laporan State of the World’s Midwifery (2021) menunjukkan bahwa kesenjangan dalam kualitas pelayanan kesehatan, terutama di daerah terpencil, masih menjadi tantangan besar.
UNFPA telah meluncurkan rangkaian kegiatan edukasi untuk meningkatkan kapasitas para bidan di Indonesia. Menurut dr. Sandeep Nanwani, Spesialis Kesehatan Seksual dan Reproduksi UNFPA, kegiatan ini bertujuan untuk membekali bidan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan berkualitas, komprehensif, dan berpusat pada pasien.
“Simak juga: Mycobacterium tuberculosis, 4 Kelompok Anak Paling Rentan”
Danone Indonesia telah melakukan 84 penelitian mengenai berbagai isu kesehatan ibu dan anak, termasuk anemia dan malnutrisi. Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, Direktur Sains Medis Danone Indonesia, menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menemukan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah kesehatan, termasuk pendarahan pascapersalinan. Screening anemia, khususnya, sangat penting untuk mencegah risiko pendarahan yang lebih besar pada ibu hamil.
Pendarahan obsetrik pascapersalinan adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan preventif yang tepat. Dengan melakukan skrining faktor risiko, menyediakan pelatihan yang memadai untuk bidan, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak, risiko pendarahan dapat dikurangi secara signifikan. Dukungan dari organisasi kesehatan, penelitian, dan teknologi kesehatan yang mutakhir juga akan membantu dalam mencegah dan menangani pendarahan pascapersalinan, sehingga setiap ibu dapat menjalani proses pemulihan dengan lebih aman dan efektif.