Jangkauan info – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menggebrak panggung politik dengan mengumumkan niatnya untuk mengusung Anies Baswedan bersama Sohibul Iman dalam Pilkada Jakarta 2024. Keputusan ini pun tak lepas dari penegasan bahwa PKS menekankan pentingnya Sohibul sebagai pilihan calon wakil gubernur yang harus disertakan dalam paket bersama Anies.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, memberikan klarifikasi terkait framing yang muncul di media terkait hal ini. “Kami mempersilakan Pak Anies untuk memilih calon wakil gubernurnya sendiri, namun jika ingin bersama PKS. Kami mengharuskan kehadiran Mohamad Sohibul Iman,” tegas Syaikhu, seperti yang dikutip dari laman resmi PKS pada Selasa (2/7/2024).
Respons atas keputusan ini tak membuat PPP dan PKB diam. Kedua partai tersebut memberikan pandangan yang berbeda terkait strategi PKS.
”Baca juga: Strategi Elite PKB Antisipasi Pilkada Jakarta dan Jawa Timur Menjelang 2024“
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi alias Awiek, menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan PKS. Menurutnya, tindakan ini terkesan memaksa dan mengunci opsi bagi partai lain untuk bergabung.
“PKS seolah-olah mengunci dua posisi sekaligus, ini membuat partai lain kurang tertarik untuk berkoalisi.” Ujar Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024). Meskipun PKS memiliki 18 kursi di DPRD Jakarta, syarat ambang batas pencalonan sebesar 22 kursi menuntut PKS untuk menjalin koalisi dengan partai lain.
Awiek menekankan bahwa dalam dinamika politik Pilkada Jakarta yang masih fluid. Mengunci opsi terlalu dini dapat membatasi peluang untuk pembicaraan yang lebih luas antar-parpol.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, juga menyuarakan pandangan serupa. Menurutnya, langkah PKS mengumumkan Anies-Sohibul terlalu cepat dan seolah-olah membatasi peluang bagi partai lain untuk bersuara.
“Kami mengimbau PKS untuk bersabar dalam menanggapi dinamika Pilkada Jakarta 2024. Masih terlalu dini untuk mengunci pilihan,” ujar Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/7/2024).
”Simak juga: 3 Partai Dukung Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng, Kaesang Pangarep Bersaing Ketat“
Dia menambahkan bahwa usulan PKB DKI Jakarta untuk mendukung Anies sebagai calon gubernur belum tentu berarti kesepakatan solid antara PKB dan PKS. Pembicaraan antar-parpol, termasuk PKB dan PKS, masih dalam tahap awal dan perlu pendekatan yang lebih intensif.
Pilkada Jakarta 2024 menjadi sorotan utama bagi PKS, PPP, dan PKB sebagai partai politik yang turut meramaikan kompetisi. Meskipun ketegangan awal terlihat dalam penentuan duet Anies-Sohibul oleh PKS. Masih banyak dinamika yang bisa berkembang seiring berjalannya waktu dan komunikasi antar-parpol.
Bagi para pengamat politik, langkah-langkah ini menunjukkan betapa pentingnya strategi koalisi dan pembicaraan yang inklusif. Dalam membangun persatuan untuk menghadapi tantangan politik yang semakin kompleks di ibu kota.